Kamis, 27 Mei 2010

Rabu, 26 Mei 2010

iFace, Refleksi Kampusku yang (makin) Miskin Kreativitas

Saya sepaham dengan Pak Rektor baru saya, kami sama-sama suka sesuatu yang indah. Omong-omong tentang rektor, kemarin beliau presentasi di depan forum mahasiswa, beliau berkata " Mahasiswa IT Telkom makin miskin kreativitas..". Buktinya banyak TA lama yang " didaur ulang". Tapi sepertinya tren hilangnya menurunya kreativitas juga berlaku dikalangan staf IT Telkom. iFace adalah buktinya.

Baru-baru ini Sisfo IT Telkom melaunching sebuah portal yang katanya jejaring sosial untuk mahasiswa IT Telkom, iFace. Karena masih baru fungsi social networkingnya ngga kelihatan. Sampai sekarang sebagain besar user yang udah terdaftar cuma pake iFace sebagai media tanya jawab antara mahasiswa-sisfo. Nah asal kamu tahu, mulai dari logo<-- (ini yang parah, logo FB di crop lalu ditambah huruf i didepannya!), user interface, dan fungsionalitas hampir 100% terinspirasi nyontek Facebook. Kayaknya staf-staf yang ada di belakang meja sisfo ngga sadar bahwa iFace merupakan tindakan PLAGIAT. Sama seperti mahasiswa yang "mendaur ulang" TA seniornya. Embarrasing!


Buat referensi, www.akucintasekolah.com contoh social networking lokal yang desainnya bagus dan ngga terinspirasi nyontek desain social networking lain.

Selasa, 25 Mei 2010

Quote of The Day

"Kita merasa bodoh di negeri sendiri bukan karena tidak mampu, melainkan karena betapa arogannya para pemimpin."

 - Geni Isno Murti

Pilih D3000 atau D5000 ya?

Ada temen saya  dari forum sebelah tanya gini :
Mohon saran..
saya seorang pemula yg rencana mo beli kamera slr..
bingung mo pilih D5000 atau D3000
suwun..
Begini respon saya :
D3000
- Masih pake sensor lama (CCD 10mp) sama spt d40x & d60
- Tanpa Live view
- Tanpa fitur perekaman video


D5000
- Sensor baru (CMOS 12 mp)
- Ada Live view
- Rekam video HD ready (720p) walaupun kurang bagus dan speaker masih mono
- Vari-angle lcd --> lcd bisa diputar

Secara fitur dan performance saya prefer D5000
Untuk pemula sebaiknya beli yang 2nd/second. Bisa cek di bursa.fotografer.net  TAPI, kedua kamera ini punya kelemahan (yang membuat saya tidak akan pernah membelinya) yaitu:

1. Ngga ada internal motor ---> siap2 saja Manual focus bagi pemakaian lensa non-motor (seperti nikkor 50mm f1.8/tokina 12-24 f4)
2. Body-nya ringkih alias daya tahannya jelek (saya bandingin sama d40 saya yg notabene produk lama, bodynya jauh lebih KOKOH)

Kalau kamu punya dana lebih mendingan beli D90 :)

Senin, 24 Mei 2010

CARAKA Festival Kreatif 2010


Festival Kreatif Mahasiswa Terbesar se-Indonesia

KOMPETISI | SEMINAR | WORKSHOP


Info lengkap carakafest.com


How to Make "Bokeh" Photo


Saat awal belajar fotografi, saya cuma tahu blur & fokus aja. Baru saat masuk ke PhotoST , saya mulai tahu banyak istilah fotografi. Salah satunya adalah bokeh.

Kata 'bokeh' sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'blur' atau 'kabur'. Istilah bokeh pertama kali dipopulerkan pada tahun 1997 di Photo Techniques Magazine oleh editor Mike Johnston, untuk menunjuk pada obyek foto yang dikelilingi oleh gambar latar belakang yang blur."

Pada contoh foto diatas (thanks to mas kiki as model :D) saya pake Nikon D40 + Nikkor 50mm F1.8. Oia sebelumnya, Tips ini khusus untuk kamera DSLR bukan untuk kamera saku. Untuk mem-bikin foto bokeh yang mantab ada hal-hal yang perlu diperhatikan : 

1. Lensa
Penggunaan lensa aperture lebar (F1.2, F1.4, F1.8...) sangat disarankan buat untuk menghasilkan foto bokeh. Kalau kamu ngga punya lensa apeture lebar, bisa diakali dengan lensa tele (Focal length >105mm) lalu pemotretan objek dilakukan di posisi zoom maksimal pada jarak yang agak jauh dari objek.
Nikkor 50mm F1.4
2. Jarak
Secara umum, makin jauh jarak antara objek dengan background, bokehnya otomatis makin mantabb (makin blur). Begitu pula sebaliknya.

Selamat mencoba! :D

Credit photo 
Photographer: me
Talent  : mas kiki